Suratmi (lahir 16 Januari 1932 – di Makassar 31 Desember 1977) adalah aktris Indonesia dengan wajahnya yang bulat dan manis sering tampil di film komedi di era tahun 1970-an. Dia mendapat nama Ratmi Bomber-29 dari Laksda TNI Wiriadinata, Wakil Gubernur DKI. Waktu itu, tahun 1960-an, Ratmi sering menghibur keluarga TNI-AU di Bandung.
Masa kecil dan remaja
Ayahnya, Salimin, berasal dari Yogya. Ibunya, Sainem, asal Banyumas. Ratmi sendiri lahir di Bandung dan pernah duduk di HIS Cilacap sampai kelas 3. Masa revolusi fisik Ratmi turut ambil bagian jadi anggota Barisan Srikandi/Laswi dan anggota staf Batalyon Brigade D/X-16 di Jawa Tengah. Pangkatnya waktu itu sersan dua. Setelah penyerahan kedaulatan Ratmi mengundurkan diri.
Karir
Ratmi terlebih dahulu dikenal sebagai seorang penyanyi lagu-lagu keroncong yang dirintisnya sejak tahun 1943. Pada tahun 1947 ia memasuki perkumpulan wayang orang.Sedangkan mulai main film tahun 1961 sebagai figuran. Disamping itu ia juga masuk dalam dunia lawak menggabungkan diri dalam grup “Tiga Djenaka� hingga tahun 1976. Kemudian ia membentuk grup lawak yang bernama Ratmi Cs. Kebanyakan film yang dibintangi adalah film komedi.
Kehidupan pribadi
Ratmi menikah tiga kali. Suami pertama Idris, meninggal dunia, yang kedua Surnarno, bercerai. Tahun 1973, Ratmi berjumpa Didi Sugandhi, 10 tahun lebih muda, beralis dan berkumis tebal. Waktu itu Ratmi sedang dalam pengambilan film Ketemu Jodoh di Bandung. Seorang sopir mengantar Ratmi – yang mendadak sakit ke ayah si sopir. Dasar jodoh, Ratmi yang katanya kemasukan roh jahat di Cibulan (ketika opname film Ayah, tiga hari sebelumnya)bisa sembuh. Sopir tersebut tidak lain Didi Sugandhi, suami dan ayah dari 4 orang anak. Pendek cerita, Didi bercerai dari isteria yang pertama untuk kemudian menikah dengan Ratmi. Tiga anak Didi dari isteri pertama diambil oleh Ratmi dan diasuh seperti anaknya sendiri.
Penghargaan
Ratmi memiliki tanda jasa Bintang Gerilya, SLPK I dan II, GOM I dan V.
Meninggal dunia
Ia meninggal dunia ketika sedang menyelesaikan filmnya yang ke-27 “Direktris Muda� (1977) di Ujung Pandang dan dikebumikan di Taman Pahlawan Kalibata Jakarta dengan upacara Kenegaraan.
Filmografi
* Si Djimat – (1960)
* Tiada Maaf Bagimu – (1971)
* Titienku Sayang – (1972)
* Aku Tak Berdosa – (1972)
* Buah Bibir – (1972)
* Cincin Berdarah – (1973)
* Cukong Blo’on – (1973)
* Ayah – (1973)
* Si Comel – (1973)
* Ketemu Jodoh – (1973)
* Dimadu – (1973)
* Si Rano – (1973)
* Jauh Di Mata – (1973)
* Bing Slamet Dukun Palsu – (1973) disutradarai Motinggo Busye
* Musuh Bebuyutan – (1974)
* Paul Sontoloyo – (1974)
* Raja Jin Penjaga Pintu Kereta – (1974)
* Ali Baba – (1974)
* Si Bagong Mujur – (1974)
* Permata Bunda – (1974)
* Ratu Amplop – (1974)
* Putri Solo – (1974)
* Tiga Djanggo – (1976)
* Gadis Simpanan – (1976)
* Tarsan Pensiunan – (1976)
* Warung Pojok – (1977)
* Diana – (1977)
* Inem Nyonya Besar – (1977)
* Tuan Besar – (1977)
* Hujan Duit – (1977)
* Cacat Dalam Kandungan – (1977)
* Direktris Muda – (1977)
Wikipedia
Gw baru taun Ratmi mantan Tentara…EDUN…
gaya nya kocak kalo maen bareng Benyamin..hahahaha di ‘sono’ pada ketemuan gak yah ngelawak ?
panggilan sayang bojoku nang aku, ;)) ratmi
soale bunder e podo =))
ngasi nama nya sadis banget.. padahal disini belum sebesar Bomber B29 😛
Dimakamkan dg upacara kenegaraan! Hebat
yg paling saya inget pas dia main film bareng benyamin di ratu amplop.. sumpah kocak bgt!!
musuhnya takut gara2 liat badannya kali yak:D
Sampeyan gak segede ratmi ah
mangsudnyah
disini tuh sapah:D
lha yo mas, ternyata termaksuk pahlawan juga
saya juga inget bu Ratmi sebagai komedian, bukan sebagai penyanyi…
oh dy pnya album jg…hohohoho dy duetnya benyamin yg paling ajippp
cuma Ibnu Sutowo juga dimakamkan di TMP Kalibata lho mbak hehehe juga ada kecenderungan setiap jenderal dimakamkan di TMP
Nggak mesti jendral gam, pokoke kalau perwira (mulai Letda) baik polisi/militer asal pernah njabat pasti dpt jatah TMP, lha sebutan pahlawan itu scr otomatis bisa disandang kalangan bersenjata negeri ini je, ingat salah satu pertimbangan majelis hakim kasus Muchdi PR adalah : beliaunya sudah banyak jasanya bagi negara!!! Bapaku aja yg jelas turut gerilya waktu revolusi kemerdekaan sampai akhir hayatnya tdk pernah dpt tunjangan veteran & dimakamkan juga di TPU biasa kok (pamer sithik). Dandim mati kecepit lawang wae mesti dimakamkkan di TMP je. Ya kuwi lho warisane mbah Harto sing serba Militeristik.
makasih .. baru tau mpok !
B-29 ki mbiyen tak kiro jeneng sabun sing nggo ngumbahi ibuk
kaya sabun Omo ning kuwi wenone kuning
tur iki mbiyen ndek tembang pribumi wis di aplot
aku wis ndonlot hehehe
ono opo maneh tha…
🙂
awas ya kalo kamu PM
sama2
berarti sak derajat mas hehehhe
sabum cuci wernone kuning:P
re aplot enek sing rung tau reti
bocahe iso boso jowo:))
tambah 1 lagi
nambah lagi, thx Doel…
hohohoo. saya dulu ngefans banget sama ratmi b-29 ketika beliau main film bareng alm benyamin s.
salut mba untuk dokumentasinya jadulnya! *sambil geleng2 kepala*
masih pumya kaksetnya mas? terimakasih