Mbak Darmi………………

Tadi pagi sempat membaca cerita mas Cuk soal mbak Darmi [ mas Cuk menyebutnya Yu Darmi ], saya jadi teringat sosok itu.

Mbak Darmi, kebetulan adalah tetangga saya di Yogya [ rumahnya Bausasran mepet Macanan ], sewaktu kecil memang sangat terkenal diantara ibu2 di kampung saya. Kebetulan karena ibu saya seorang janda [ ayah saya meninggal pas saya kelas 2 SD ], jadi rumah saya menjadi tempat ngerumpi ibu2 [ saya nguping]…Penangkapan saya waktu itu adalah mbak Darmi itu ‘ perempuan nakal". Dan setelah saya beranjak dewasa, baru tau kenapa setiap kali mbak Darmi lewat di depan rumah saya, selalu ibu2 berbisik-bisik…




Setiap mbak Darmi ini berangkat kerja, dia tidak pernah memakai baju seksi [ rok mini atau kaos berdada rendah ], tapi selalu memakai kaos turtle neck [ untuk menutupi gondok di tenggorokannya ] berwarna hitam dan membawa payung hitam. Entah apa maksudnya..Sedia payung sebelum hujan??? Dengan rambut dikucir model ekor kuda , badan tinggi semampai, kulit kuning,dan lipstick merah membara, dia siap menjajakan dirinya…..

Dan profesi ini berlangsung cukup lama, sampai saya mahasiswa, saya masih sering ketemu beliau di seputar SMU 3. Bila kami pulang kuliah bersama-sama dengan teman laki2 saya, maka mereka akan berteriak menyapa " Sugeng ndalu [ selamat malam ], Tante Darmi " Dan biasanya dia menjawab sapaan itu…..Dan pada saat itu badannya mulai gemuk, tidak langsing lagi seperti saya liat ketika saya masih SD…..

Saking ngetopnya mbak darmi ini, radio Geronimo sempat mewawancara beliau, tentang aktifitas dan tarifnya….. Dan diwawancara itu dia menyebut ‘ so time ‘ untuk kata ‘ short time’ hehehehehhe……Yang jelas, saya tidak menyadari kalau mbak Darmi itu menjadi icon Yogya, seperti cerita mas Cuk, karena saya meninggalkan Yogya sudah cukup lama…….

Entah bagaimana sekarang nasib mbak Darmi, seorang pelacur yang setia pada profesinya sampai tua……………